Mutiara Nasehat No. 261-270
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Kata mutiara nasehat ini Terinspirasi dari mutiara Qur'an , hadits dan perkataan ulama. jika ada yang salah mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya. Tujuan kami hanyalah semakin mempermudah pemahaman kita dalam mempelajari ajaran agama islam. semoga bermanfaat amiien 261. Berkah memuuliakan tamu "Sesungguhnya tamu itu apabila dia datang ke rumah seseorang mukmin itu, maka dia masuk bersama dengan seribu berkah dan seribu rahmat. Maka muliakanlah tamu itu supaya mendapatkan berkah yang lebih banyak" (Ashabul muslimin dari hadits nabi) 262. Takdir “Tak ada yang bisa memastikan kecuali hanya Allah. Kewajiban kita hanya tawakal dan ihtiar. Dan hasil ketentuannya Allah lah yang menentukan”. “Maka jangan jadi orang yang berlebihan yang suka mereka-reka, meramal, menyangka-nyangka dsb. Karena itu sama saja mau mendahului kehendak Allah”. (Ashabul Muslimin) 263. Pendidikan karakter islam “Pendidikan karakter mempunyai 4 faktor yang urgen yang mempengaruhi keberhasilan yaitu Teori, Ilmu yang dipraktekkan dan keteladanan yang baik, dan istiqomah”. “Pendidikan tidak akan berhasil jika hanya dengan mulut (memerintah tanpa mencontoh). Tapi pendidikan insyaAllah akan berhasil jika guru (orang tua dan guru disekolah) mempunyai keteladanan dan kepedulian yang baik terhadap anak didiknya.” “dan Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah pendidikan karakter anak sejak dini. Karena berlatih waktu kecil ibarat mengukir diatas batu dan masuknya ilmu semudah masuknya kedalam air. Sedangkan jika sudah dewasa adalah sebaliknya. Masuknya ilmu sesulit mengukir diatas batu, dan hilangnya semudah ukiran diatas air.” “Artinya menuntut ilmu diwaku kecil sangat mudah menghafal dan ilmu sulit hilang dari pikiran sehingga menjadi karakter anak itu sampai dewasa. Sebaliknya menuntut ilmu diwaktu dewasa sulit menghafal dan ilmu mudah hilang dari ingatan. Sebabnya adalah akal pikiran masih jernih dan hati anak-anak masih suci daripada yang sudah baligh. (Ashabul Muslimin) 265. menghargai karya orang lain “Hanya orang yang berakal (pandai dan banyak pengalaman) yang mau menghargai hasil karya dan perbuatan orang lain. Dan hanya orang yang bodoh orang yang selalu membanggakan diri dan selalu mencela kekurangan orang lain”. (ashabul muslimin) 266. 7 hal yang perlu kita pahami Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka ada 7 hal yang perlu kita perhatikan : “Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan sangat kesadaran hatinya (kebijaksanaannya).” “Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata-kata hikmah (nasehat) darinya. “Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat kemanisan ibadahnya.” “Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya.” “Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan sangat akan hidup hatinya.” “Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan sangat kelurusan agamanya.” “Orang yang mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan keredhaan Allah daripadanya." (Nasehat Ulama Bijak) 267. Sombong adalah penghapus cahaya hidayah “Allah tidak menyesatkan seorang hamba tapi hamba itulah yang menyesatkan dirinya karena tidak mau menerima petunjuk dan kesombongannya terhadap kebenaran. Orang yang tersesat biasanya semakin jauh tersesat jika kesesatannya disebabkan oleh kesombongannya. Tapi orang yang tersesat karena tidak tahu maka Allah akan memberinya petunjuk dan jika menerima tanpa berat hati dan ikhlas kebenaran itu maka itulah hamba yang mendapatkan hidayah”. (ashabul muslimin) 268. Ibarat bagi orang murtad “Keluar daripada islam ibarat orang yang menyeburkan diri kelaut pada saat kapal berlayar. Begitu juga diakhirat para murtad akan menyeburkan dirinya ke neraka jahanam dan tidak akan keluar selama-lamanya. Maka hati-hatilah dengan segala sesuatu yang merapuhkan keimanan. Dan faktor terbesar penyebab murtad adalah tidak sabar dengan ujian dan cobaan dan tidak sepenuhnya meyakini kebenaran islam (ragu-ragu)”. (ashabul muslimin) 269. Tauhid “Tuhan itu Maha Esa tak mungkin Tuhan itu Jumlahnya banyak. Tuhan itu Tempat Bersandar semua makhluk dan tak mungkin Tuhan memerlukan makhluk-Nya. Tuhan itu tidak berjenis kelamin dan tidak beranak dan diperanakan tidak mungkin Tuhan itu mempunyai anak atau seorang anak manusia. Tuhan itu tidak menyerupai apapun juga mustahil Tuhan serupa dengan manusia, benda mati, langit, benda langit, pepohonan, batu, patung, salib, lambang-lambang dan sebagainya. Tuhan kita adalah Allah SWT Tuhan yang menciptakan Langit dan Bumi dan Segala isinya. Maka janganlah engkau menyekutukannya dengan sesuatu apapun jika kamu ingin masuk surga.” (Ashabul muslimin dari ayat al-ikhlas) 267. didalam diri makhluk sombong “Tak prilaku yang dapat dijadikan teladan dan tak ada kata-kata yang dapat dijadikan nasehat dan tak ada kehidupan yang dijadikan hikmah yang baik dalam diri makhluk sombong”. (ashabul muslimin) 268. Tanda kiamat dijaman sekarang, waspadalah saudaraku “Nabi pernah mengatakan kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang mukmin melihat kuburan orang lain lalu dia berharap bisa menggantikan tempat kuburnya karena dia melihat fitnah / huru-hara yang begitu banyak dan begitu berat dirasakan diakhir zaman. “Dikala itu disaat jaman jahiliyah kembali lagi, akhlaq manusia lebih rendah daripada binatang, dan ketika binatang prilakunya lebih mulia daripada manusia, amanah disia-siakan, agama dijadikan barang dagangan, al-Qur’an tinggal tulisan, Masjid tinggal bangunan,Islam hampir tinggal nama, umat islam perang sendiri, dan musuh islam bertepuk tangan dibelakang karena menang tanpa melawan, uang dijadikan sesembahan, pangkat dan jabatan dijadikan alat penindasan, artis-artis menjadi panutan kerusakan moral remaja, nasehat ulama diabaikan, manusia tak peduli lagi halal dan haram, jumlah manusia sangat banyak tapi kebanyakan bodoh tentang agama, yang baik disalahkan yang salah dibenarkan, anak banyak yang durhaka kepada orang tuanya, bayi-bayi kembali dikubur hidup-hidup bahkan dibuang ditempat sampah, nyawa manusia tak lebih berharga daripada bangkai tikus, yang benar dan mana yang salah tidak kelihatan jelas, keadilan barang yang mahal, para pemimpinnya orang-orang tolol, kesyirikan merajalela, perang semakin menjadi-jadi, para remaja rusak moral, laki-laki dan perempuan tak bisa dibedakan lagi, orang berpendidikan bukan menjadi kaum yang beradab tapi malah menjadi kaum yang biadab, dikala penggembala kambing adalah orang yang paling bahagia hidupnya (hidup didaerah tepencil sehingga bisa menyelamatkan keimanannya), banyak pemutusan silaturahim dan pertikaian hanya karena barang sepele, bencana alam dimana-mana, ketika para dajjal menyebarkan kesesatannya, dan akan sangat jarang orang yang benar agamanya walaupun dikatakan sebagai orang alim , dan seribu satu fitnah lainnya.” “Seorang mukmin waktu itu jiwanya seperti meleleh. Karena melihat kemungkaran yang semakin menjadi-jadi akan tetapi hanya bisa melihat dengan tatapan mata kosong (tidak bisa berbuat apapun)”. (Ashabul muslimin dari hadits nabi) 269. Naluri manusia lebih buas dari binatang “ternyata naluri manusia lebih kejam daripada binatang buas bila manusia tak kenal Allah. Manusia seperti itu sudah tak punya hati lagi (tak bisa berpikir dengan akal dan hidup hanya untuk memuaskan nafsu syahwat) . Tak lebih jelek daripada babi, anjing atau tikus”. (Ashabul Muslimin) 270. Cermin dari kebenaran “seorang yang benar agamanya akan tercermin dari budi pekerti dan akhlaqnya. Karena sesuatu yang baik akan menghasilkan yang baik juga”. “Sedangkan seorang yang tidak beres agamanya maka akan tercemin juga dari prilaku buruknya yang selalu egois ingin menang sendiri, sombong, suka memutus silaturahim, mencela, dan memfitnah orang lain, munafik , gemar menipu dan sebagainya. Karena segala yang buruk akan menghasilkan yang buruk juga”. (ashabul muslimin) |
Komentar
Posting Komentar