Jangan Katakan Kita Sudah "LULUS UJIAN" !




Dari judul tulisan ini pasti ada sebagian kita yang mengira yang kami maksud adalah Ujian Nasional atau Ujian sekolah yang sering dilaksanakan setahun sekali oleh siswa dan siswi yang telah menginjak dikelas akhir (kelas 6, 9, dan 12). Tapi bukan itu yang kita bahas. Tapi yang akan kita bahas disini adalah ujian besar yang menyangkut kelulusan kita untuk menyandang predikat sebagai orang mukmin. Karena orang dikatakan muslim belum tentu mukmin. Karena mukmin adalah tingkatan khusus yang lebih mulia disisi Allah karena telah memenuhi kriteria tertentu. Dan satu lagi, salah satu tiket masuk surga adalah jika kita sudah mendapatkan gelar seorang mukmin disisi Allah SWT.


Lalu apa beda muslim dengan mukmin. Muslim adalah sebutan untuk orang yang memeluk Islam, yang bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Sedangkan Mukmin adalah sebutan bagi orang Muslim yang beriman dan bertakwa. Lalu bisa disimpulkan bahwa orang mukmin sudah pasti muslim akan tetapi muslim belum tentu mukmin. Yang membedakan tingkatan tingkatan muslim dan mukmin sebenarnya adalah tingkat ketakwaannya kepada Allah SWT. Salah satu syarat untuk menjadi mukmin adalah sabar. Lalu apa kaitannya sabar dengan kelulusan ujian?. Benar, sabar adalah bukti seorang hamba Allah SWT lulus ujian dari-Nya.
Saudaraku kaum muslimin, janganlah lekas mengeluh dalam segala ujian dari pada Allah SWT. karena kita harus yakin, bahwa mukmin yang diberi cobaan berarti mukmin yang dicintai oleh Allah SWT. sebaliknya mukmin yang selalu mendapatkan kesenangan tak jarang dia lupa diri kemudian kufur atas nikmat Allah SWT. Tapi hal itu takkan terjadi bila orang mukmin diuji terlebih dahulu oleh Allah berupa musibah yang menimpa. Hal itu tidak lain adalah Allah melatih mental kita supaya tidak mudah terpengaruh oleh kesenangan duniawi.


Sesungguhnya Orang mukmin tidak akan pernah terlepas dari cobaan dan ujian dalam kehidupan dunia ini. Karena dunia memang berisi ujian, penderitaan, dan cobaan. salah besar jika kita menginginkan kebahagiaan didunia. karena kebahagiaan sesungguhnya ada diakhirat. bahkan Allah SWT pernah berfirman, bahwa tak ada satupun mukmin masuk surga jika belum mendapatkan ujian untuk menguji imannya, dalam al-Qur'an disebutkan : 
 “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?” (Al-Baqarah: 214) 

Oleh karena itu sabar adalah kunci surga. karena kesabaran berarti lulus ujian dari Allah. seperti halnya anak sekolah mau mengerjakan Ujian Nasional misalnya; dia harus prihatin beribadah, puasa, sholat malam, belajar semalam suntuk dan sebagainya. kesabaran semua itu mereka lakukan untuk mendapatkan predikat lulus ujian. Lalu bagaimanakah dengan ujian yang sesungguhnya yaitu ujian kehidupan? dan sesungguhnya banyak manusia belum bisa lulus karena sering dibikin stress dan tidak mau ridha atas ujian dari Allah tersebut. Optimislah, dan sesungguhnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan firman Allah SWT ;
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.(QS.Al-Insyirah(94):5-6) 
Maka bersabarlah karena Allah selalu bersama orang yang bersabar. Memohonlah segala pertolongan kepada Allah sehabis kita sholat malam maupun sholat fardhu' dan segala ujian sepatutnya dihadapi dengan kesabaran. Karena sabar adalah kunci pertolongan dari Tuhan Semesta Alam. Dalam Al-Qur'an Allah Berfirman 

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَ الصَّلاَةِ إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْن 
"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat; sesung-guhnya Allah adalah beserta orang-orang yang sabar." (Al-Baqoroh [2] - ayat 153) 


Tapi sebelum itu apakah kita sudah mengenal apa itu sabar. Sabar bukan sekedar ucapan dimulut. tapi sabar itu letaknya dalam hati yang terdapat keihlasan didalamnya. Tidak mudah sesungguhnya sabar itu. Karena kadang orang berkata "saya sudah sabar kok". Tapi hatinya tetap tidak rela dan masih mengeluh dalam menghadapi ujian tersebut. Sabar ini memang sangat rumit untuk dijelaskan. Tapi rasulullah telah menjelaskan dengan sangat gamblang makna sabar sesungguhnya. Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Imam bukhori dari Anas Radhiallahuanhu disebutkan ;
 "Anas RA berkata bahwa Nabi SAW pernah menemui seorang wanita yang sedang menangis di pemakaman. Nabi berkata kepadanya, “Bertaqwalah kepada Allah dan bersabarlah.”
Wanita itu menjawab, “Pergilah, kamu tidak pernah ditimpa musibah seperti yang menimpaku.” 
Wanita itu belum mengenal Nabi SAW ketika diberi tahu bahwa beliau adalah Nabi SAW, wanita itu mendatangi beliau. 
Ia tidak menjumpai seorang pengawal pun di sekeliling beliau. 
Wanita itu berkata, “Aku belum mengenal engkau.”
Nabi SAW bersabda, “Sabar itu pada benturan pertama.” (HR. Bukhari)

Itulah makna sebenarnya apa itu sabar. Dengan gamblang sekali nabi menjelaskan bahwa sabar itu pada benturan yang pertama. Bisa disimpulkan bahwa sabar itu sesungguhnya letaknya ada pada saat pertama kali musibah itu datang. Oleh karena itu sabar itu memang sangat sulit. Karena sabar adalah sikap tenang dan ihlas ketika musibah pertama kali datang, dan rasa kecewa, rasa sakit dan rasa kehilangan paling besar muncul ketika  musibah itu datang pertama kali. Memang begitulah sabar, akan sangat jarang sekali bisa dilakukan orang mukmin awam tak terkecuali alim dan ulama kecuali yang telah terbiasa bersabar untuk itu. Tapi sampai kapan kita akan terus berkata "sabar itu sulit". Segalanya perlu belajar, begitu juga dengan sabar kita juga perlu belajar dari sekarang. Sabar itu dimulai yang kecil-kecil kemudian diikuti cobaan yang besar. Ketika ketika sering mengeluh, itu artinya kita belum lulus dari sabar.

Siapakah mukmin yang tidak ingin masuk surga?. Akan tetapi kesabaran adalah salah satu sarana menuju surga. Jadi jangan menunda belajar untuk bersabar dari sekarang. baik itu ketika kita kehilangan sesuatu, ditinggal yang dicintai, dizalimi, terkena penyakit dan sebagainya. Dalam hal itu maka tak salah nabi Muhammad saw, rasul yang mulia pernah meninggalkan wasiat yang sangat indah dan dalam, berupa nasehat yang isinya begini :


 “Jagalah Allah (selalu ingat perintah dan larangan Allah), niscaya kamu temukan Allah di hadapanmu. 
Kenalilah Allah di saat lapang maka Dia akan mengenalmu di saat sempit. 
Ketahuilah, apa pun yang ditakdirkan meleset darimu maka tidak akan pernah menimpamu, 
dan apa pun yang ditakdirkan menimpamu tidak akan pernah meleset darimu. Ketahuilah, sesungguhnya pertolongan (akan datang) bersama dengan kesabaran, 
dan jalan keluar bersama dengan kesempitan. 
Dan setiap kesulitan pasti diikuti kemudahan.”

(Hadits Riwayat At-Tirmidzy)


Wallahu'alam


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukuman Bagi Pezina dan Siksaan Pedih Di neraka

Status Anak Hasil Perzinaan / Hamil Diluar Nikah

Kenikmatan Paling Besar di Surga Bukan Pesta Seks, Tapi MELIHAT ALLAH SWT