Syair Mutiara Islam "Jangan Sia-siakan Kasih Sayang"
Oleh : Rahma Nur Faizah
"Terkadang kita baru merasa bisa kehilangan kasih sayang dan cinta
ketika orang yang menyayangi kita dengan tulus telah tiada,
semasa masih hidup kita mengabaikan mereka
dan tidak memperdulikan mereka
karena kita belum punya rasa balas sayang kepada mereka
meski mereka terus mencurahkan kasih sayang kepada kita
dengan tulus dan terus menerus,
dan setelah mereka tiada barulah kita sadar
arti kehadiran mereka disisi kita,
dan menyesal bukanlah solusi kesedihan,
perbaiki diri untuk berusaha membalas kasih sayang orang lain semampu kita
dunia bagai manusia dan matahari,
matahari yang selalu mencurahkan sinarnya
untuk kehidupan dibumi
tapi manusia mengabaikannya tidak pernah memperhatikannya,
tapi ketika matahari tidak muncul sehari saja barulah mereka sadar
dan ramai-rami hiruk pikuk kebingungan
karena matahari hilang,
begitulah arti adanya matahari
yang selalu memberikan sinar kehidupan bagi bumi
sama dengan kasih sayang tulus orang tua
suami atau isitri, kakak, adik ataupun teman baik kita
yang tulus memberikan kasih sayang mereka
yang tlah berusaha berkorban demi kita
terkadang malah kita balas menyakiti hati mereka
sebelum semua jadi penyesalan
ketika mereka tlah tiada
balaslah kasih sayang mereka meski hanya mengucapkan terima kasih
atau hanya menanyakan kabar mereka
atau sekedar memberikan sesuatu hadiah kecil
Karena dengan itu hati mereka akan lebih hangat lagi bersama kita
dan lebih tulus lagi menyayangi dan menjaga kita
dan juga kepada orang tua,
jagalah buah hati kalian
jangan sakiti anakmu
jangan bebani mereka yang macam-macam
karena takut memberi makan
atau takut direpotkan
dan takut membiayai pendidikan
anak adalah amanat Allah
jika engkau bisa menjaga dan merawatnya
dan mendidik mereka dengan benar
itu adalah investasi akhirat yang besar
dan juga anak jangan terlalu dimanja
semakin dimanja
ia semakin lumpuh akalnya
ketika dewasa ia tidak bisa mandiri
gampang mengeluh dan putus asa
lemah dan bodoh tidak punya daya
tidak peduli keadaan orang lain
karena terbiasa hidup serba ada
ketika orang tua tiada
mereka akan kesulitan
mengatur kehidupan mereka
(Ashabul Muslimin)
"Terkadang kita baru merasa bisa kehilangan kasih sayang dan cinta
ketika orang yang menyayangi kita dengan tulus telah tiada,
semasa masih hidup kita mengabaikan mereka
dan tidak memperdulikan mereka
karena kita belum punya rasa balas sayang kepada mereka
meski mereka terus mencurahkan kasih sayang kepada kita
dengan tulus dan terus menerus,
dan setelah mereka tiada barulah kita sadar
arti kehadiran mereka disisi kita,
dan menyesal bukanlah solusi kesedihan,
perbaiki diri untuk berusaha membalas kasih sayang orang lain semampu kita
dunia bagai manusia dan matahari,
matahari yang selalu mencurahkan sinarnya
untuk kehidupan dibumi
tapi manusia mengabaikannya tidak pernah memperhatikannya,
tapi ketika matahari tidak muncul sehari saja barulah mereka sadar
dan ramai-rami hiruk pikuk kebingungan
karena matahari hilang,
begitulah arti adanya matahari
yang selalu memberikan sinar kehidupan bagi bumi
sama dengan kasih sayang tulus orang tua
suami atau isitri, kakak, adik ataupun teman baik kita
yang tulus memberikan kasih sayang mereka
yang tlah berusaha berkorban demi kita
terkadang malah kita balas menyakiti hati mereka
sebelum semua jadi penyesalan
ketika mereka tlah tiada
balaslah kasih sayang mereka meski hanya mengucapkan terima kasih
atau hanya menanyakan kabar mereka
atau sekedar memberikan sesuatu hadiah kecil
Karena dengan itu hati mereka akan lebih hangat lagi bersama kita
dan lebih tulus lagi menyayangi dan menjaga kita
dan juga kepada orang tua,
jagalah buah hati kalian
jangan sakiti anakmu
jangan bebani mereka yang macam-macam
karena takut memberi makan
atau takut direpotkan
dan takut membiayai pendidikan
anak adalah amanat Allah
jika engkau bisa menjaga dan merawatnya
dan mendidik mereka dengan benar
itu adalah investasi akhirat yang besar
dan juga anak jangan terlalu dimanja
semakin dimanja
ia semakin lumpuh akalnya
ketika dewasa ia tidak bisa mandiri
gampang mengeluh dan putus asa
lemah dan bodoh tidak punya daya
tidak peduli keadaan orang lain
karena terbiasa hidup serba ada
ketika orang tua tiada
mereka akan kesulitan
mengatur kehidupan mereka
(Ashabul Muslimin)
Komentar
Posting Komentar