Kisah Seorang Laki-laki Majusi Yang Mendapat Istana Disurga



Mukadimah Hadits : 


 “Yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga, (adalah) takwa kepada Allah dan husnul khuluq (berperilaku baik). ” (HR. At-Tirmidzi dan al-Hakim)

“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).


Sedikit penjelasan Hadits



Islam adalah agama yang paling mengedepankan akhlaq mulia disetelah akidah dan tauhid, karena sejak pertama Rasulullah saw di utus adalah untuk menyempurnakan akhlaq bukan sekedar membuat kita berpredikat sebagai orang muslim atau orang yang beragama islam, adanya islam adalah untuk mengatur dan membangun tatanan masyarakat sosial yang harmonis saling peduli dan saling tolong menolong bukan saling berbuat keji. Janganlah anda mengaku muslim jika anda belum berakhlaq mulia, jangan bangga dengan segala keilmuan dan banyaknya sujud yang anda lakukan sebelum anda juga bisa bermanfaat bagi sesama. Karena Allah tidak melihat dhohir kamu tapi melihat batin kamu, seorang mukmin yang sejati dia adalah orang yang peka terhadap masalah sosial.


Kisah ini semoga menjadi inspirasi bagi kita, bila kita menginginkan surga maka perbanyakalah beramal dan paling utama berakhlaq mulia, karena akhlaq mulia adalah salah satu kunci masuk surga selain takwa sebagaimana dijelaskan dalam hadits diatas.


Kisah Majusi Yang Dapat Istana Disurga Karena Menolong Janda Yang Ditinggal Mati Suaminya

Di dalam kitab Al-Multaqith diceritakan, bahawa sebagian bangsa Alawiyah ada yang bermukim di daerah Balkha. Ada sebuah keluarga yang terdiri dari sepasang suami isteri dengan beberapa anak wanita mereka. Keadaan keluarga tersebut serba kekurangan.Ketika suaminya meninggal dunia, isteri beserta anak-anak wanitanya meninggalkan kampung halamannya pergi ke Samarkand untuk menghindari ejekan orang di sekitarnya. Kejadian tersebut berlaku pada musim dingin. Saat mereka telah memasuki kota, si ibu mengajak anak-anaknya singgah di masjid, sementara dirinya pergi untuk mencari sesuap nasi.

Di tengah perjalanan si ibu berjumpa dengan dua kelompok orang, yang satu dipimpin oleh seorang Muslim yang merupakan tokoh di kampung itu sendiri, sedang kelompok satunya lagi dipimpin oleh seorang Majusi, pemimpin kampung itu. 

Si ibu tersebut lalu menghampiri tokoh tersebut dan menjelaskan mengenai dirinya serta berkata, "Aku mohon agar tuan berkenan memberiku makanan untuk keperluan malam ini!" 

"Tunjukkan bukti-bukti bahawa dirimu benar-benar bangsa Alawiyah," kata tokoh orang Muslim di kampung itu. 

"Di kampung tidak ada orang yang mengenaliku," kata ibu tersebut.

Sang tokoh itu pun akhirnya tidak menghiraukannya. Seterusnya dia hendak memohon kepada si Majusi, pemimpin kampung tersebut. Setelah menjelaskan tentang dirinya dengan tokoh kampung, lelaki Majusi lalu memerintahkan kepada salah seorang anggota keluarganya untuk datang ke masjid bersama si ibu itu, akhirnya dibawalah seluruh keluarga janda tersebut untuk tinggal di rumah Majusi yang memberinya pula berbagai perhiasan serba indah.  


Sementara tokoh masyarakat yang beragama Islam itu bermimpi seakan-akan hari Kiamat telah tiba dan panji kebenaran berada di atas kepala Rasulullah SAW. Dia pun sempat menyaksikan sebuah istana tersusun dari zamrud berwarna hijau. 

Kepada Rasulullah SAW. dia lalu bertanya, "Wahai Rasululah! Milik siapa istana ini?"
 "Milik seorang Muslim yang mengesakan Allah," jawab baginda.
 "Wahai Rasulullah, aku pun seorang Muslim," jawabnya. 
"Cuba tunjukkan kepadaku bahawa dirimu benar-benar seorang Muslim yang mengesakan Allah," sabda Rasulullah SAW. kepadanya. 

Tokoh di kampung itu pun bingung atas pertanyaan baginda, dan kepadanya Rasulullah SAW. kemudian bersabda lagi, "Di saat wanita Alawiyah datang kepadamu, bukankah kamu berkata kepadanya, "Tunjukkan mengenai dirimu kepadaku!" Kerananya, demikian juga yang harus kamu lakukan, iaitu tunjukkan dahulu mengenai bukti diri sebagai seorang Muslim kepadaku!"

 Pria Majusi Itupun Memeluk Islam Karena Bermimpi juga bertemu Rasulullah SAW dan melihat istana surga 

Sesaat kemudian lelaki muslim itu terjaga dari tidurnya dan air matanya pun jatuh berderai, lalu dia memukuli mukanya sendiri. Dia berkeliling kota untuk mencari wanita Alawiyah yang pernah memohon pertolongan kepadanya, hingga dia mengetahui di mana kini wanita tersebut berada. 
 
Lelaki Muslim itu segera berangkat ke rumah orang Majusi yang telah menampung wanita Alawiyah beserta anak-anaknya. "Di mana wanita Alawiyah itu?' tanya lelaki Muslim kepada orang Majusi. "Ada padaku," jawab si Majusi. "Aku sekarang menghendakinya," ujar lelaki Muslim itu. "Tidak semudah itu," jawab lelaki Majusi. "Ambillah wang seribu dinar dariku dan kemudian serahkan mereka padaku," desak lelaki Muslim. "Aku tidak akan melepaskannya. Mereka telah tinggal di rumahku dan dari mereka aku telah mendapatkan berkatnya," jawab lelaki Majusi itu. "Tidak boleh, engkau harus menyerahkannya," ujar lelaki Muslim itu seolah-olah mengugut.

Maka, lelaki Majusi pun menegaskan kepada tokoh Muslim itu, "Akulah yang berhak menentukan apa yang kamu minta. Dan istana yang pernah kamu lihat dalam mimpi itu adalah diciptakan untukku! Adakah kamu mahu menunjukkan keislamanmu kepadaku? Demi Allah, aku dan seluruh keluargaku tidak akan tidur sebelum kami memeluk agama Islam di hadapan wanita Alawiyah itu, dan aku pun telah bermimpi seperti yang kamu mimpikan, serta Rasulullah SAW. sendiri telah pula bersabda kepadaku, "Adakah wanita Alawiyah beserta anaknya itu padamu?" "Ya, benar," jawabku. "Istana itu adalah milikmu dan seluruh keluargamu. Kamu dan semua keluargamu termasuk penduduk syurga, kerana Allah sejak zaman azali dahulu telah menciptakanmu sebagai orang Mukmin," sabda baginda kembali.


 Pelajaran dari kisah ini

1. Akhlaq mulia adalah kunci menuju surga

2. Setiap muslim wajib menolong sesamanya yang membutuhkan tanpa pandang bulu

3. Janganlah kita sebagai muslim lalu bangga diri menyombongkan diri merasa selamat diakhirat, karena surga itu milik Allah, dan Allah berhak mengasihi siapapun hambanya tidak pandang bulu entah itu mukmin atau kafir, memang barangkali kafir didunia tapi diakhir hayatnya dia bisa jadi seorang muslim, dan orang kafirpun bisa menjadi muslim jika sudah mendapat hidayah dan lebih dulu masuk surga daripada kita orang muslim walau kita merasa ahli ilmu dan ahli ibadah karena hatinya lebih bersih daripada hati kita. 

4. Sebaliknya seorang muslim pun akhir hayatnya bisa mati kafir atau su ul khotimah karena didalam hatinya terdapat penyakit kesombongan kepada Allah SWT yang tersembunyi, waspadalah dengan sikap sombong dan akhlaq tercela karena itu adalah jalan pintas menuju neraka. 

5. Kita sering memimpikan masuk surga, tapi kita jauh dari amalan para penghuni surga, kita sering berharap masuk surga tapi mengapa kita suka beramal buruk penghuni neraka

BACA JUGA AMALAN-AMALAN YANG DAPAT MEMASUKKAN KEDALAM SURGA






Wallahu'alam



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukuman Bagi Pezina dan Siksaan Pedih Di neraka

Status Anak Hasil Perzinaan / Hamil Diluar Nikah

Kenikmatan Paling Besar di Surga Bukan Pesta Seks, Tapi MELIHAT ALLAH SWT