Kumpulan Berita dan Identitas Pelaku Bom Panci di Bekasi
Sebelum kami sajikan beritanya simaklah nasehat dari kami berikut ini, karena jaman sekarang benar benar jaman krisis ahlaq dan agama sehingga dijadikan celah bagi intelejen kafir untuk menyusupi pemikiran pemikiran teroris yang akan menhancurkan negri indonesia ini. Banyak yang semangat jihadnya tinggi namun tak seimbang dengan akidah yang memadai jadinya berpikir sekali tanpa memandang akibatnya,
(Ashabul Muslimin)
Siapa Tersangka Bom Panci di Bekasi
Perempuan berusia 27 tahun ini pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bakung Lor, Kabupaten Cirebon, setelah itu dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) YPPI Bandung dan diteruskan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) YPPI Bandung hingga lulus.Setelah lulus, Dian membantu orang tuanya berjualan ikan laut di daerah Baleendah, Kabupaten Bandung. Bosan berjualan ikan, ia memutuskan menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan dari tahun 2012 hingga tahun 2016.Usai kontrak kerjanya selama empat tahun, Dian lantas pulang dan baru satu pekan berada di rumah, Dian pamit pada kedua orang tuanya hendak mengajar bahasa Inggris disalah satu pondok yang berada di Jawa Tengah.Tak disangka, rupanya ini hanya akal-akalan Dian. Sabtu (10/12/2016) kemarin, ia ditangkap Tim Densus 88 di dalam kamar 104, rumah kos yang terletak di Jalan Bintara Jaya VIII, Bekasi lantaran diduga akan melakukan bom bunuh diri di Istana Negara saat acara serah terima jaga Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
Awal Tersangka Bom Panci Jadi Teroris
Tersangka terorisme di Bekasi, Dian Yulia Novi, menceritakan awal perkenalannya dengan aliran radikal sehingga membuat dia rela menjadi "pengantin" dan siap melakukan aksi bom bunuh diri. Dalam wawancara dengan stasiun televisi TV One di program Kabar Khusus yang disiarkan Selasa malam, 13 Desember 2016, Dian mengaku pertama kali mengenal ajaran radikal lewat media sosial Facebook.Dian adalah tersangka teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88) di Bintara Jaya, Bekasi, Sabtu, 10 Desember 2016. Menurut polisi, sebuah bom yang dikemas dalam panci siap diledakkan pada Minggu, 11 Desember 2016, saat upacara pergantian penjaga Paspampres di Istana Presiden.
Dian mengatakan, saat mulai tertarik dengan ajaran radikal, dia masih menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Singapura. Dian mengaku telah mengenakan hijab, tapi belum bercadar. Lewat media sosial, Dian mempelajari paham radikal dengan membaca status yang berbau jihadis lewat Facebook.“Kurang lebih selama satu tahun saya aktif di Facebook. Namun saya tidak ikut grup apa pun. Saya hanya menyimak dan semakin penasaran. Karena itu, saya memberanikan untuk bertanya,” ujar Dian.
Selain membaca status, Dian juga rajin membaca artikel-artikel yang disebar di Facebook. Dian mengaku selama setahun ini telah mengoleksi banyak artikel-artikel tersebut. Selain soal jihadis, Dian mengaku belajar seputar muamalah, fiqih, akidah, dan sejarah Islam.“Semua saya terapkan. Semua itu bukan dalam bentuk buku, tapi dalam bentuk artikel dan audio voice. Kalau video tidak ada,” kata Dian.Lewat media sosial, Dian berkenalan dengan Nur Solihin. Pria yang juga jadi tersangka terorisme itu menikahi Dian tiga bulan lalu, tepatnya pada Oktober. Dian mengaku hubungannya berlanjut lewat telegram setelah dikenalkan seseorang. Nur Solihin dan Agus Suproyadi ikut ditangkap dalam kasus bom panci ini.
“Kami tidak taaruf, kami juga tidak bertukar foto. Saya ikhlas berniat untuk mencari rida Allah. Saya juga belum tahu wajah Aa (panggilan Solihin) sebelumnya. Saya yakin saja,” ucap Dian.Meski begitu, Dian mengetahui Solihin sudah beristri dan memiliki anak. Pernikahan pun tetap dilangsungkan tanpa wali. Bahkan, Dian tidak hadir dalam prosesi pernikahannya, sosoknya hanya diwakilkan.“Saya serahkan semuanya kepada Aa. Saya diwakilkan. Saya tidak tahu siapa yang wakilkan. Sebelum nikah, Aa bilang, ‘Neng, sebentar lagi pernikahan akan dilaksanakan’,” tutur Dian.Sabtu lalu, Densus 88 menangkap seorang perempuan terduga teroris di sebuah rumah kos di Jalan Bintara Jaya VIII, Kota Bekasi, pada Sabtu, 10 Desember 2016. Menurut identifikasi polisi, pelaku ialah Dian Yulia Novi. Selain meringkus Dian, polisi menangkap dua laki-laki, yakni Nur Solihin dan Agus Supriyandi, di sekitar Kalimalang. (Tempo.co)
Ini Teroris Atau Jablay Kampung sih hehehe
Aksi bom panci yang menggegerkan Bekasi menyisakan cerita lain. Hal itu karena sejumlah pihak menduga penangkapan pelaku bom itu untuk mengalihkan isu kasus penistaan agama yang melibatkan Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki T Purnama atau Ahok. Bahkan, Anggota DPR RI, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio sempat dipanggil Bareskrim Polri karena dituduh mengucapkan kalimat pengalihan isu di sebuah media. Sekali lagi, penemuan bom tersebut menambah daftar panjang tuduhan teroris mengatasnamakan agama di Indonesia. Apalagi, pelakunya kini bukan hanya lelaki, tapi juga wanita berjilbab panjang dan bercadar. Tak sampai disitu, kini media sosial dihebohkan dengan tersebarnya foto mirip, Dian Yulia Novi “pengantin” wanita itu pelaku bom panci dalam kondisi topless atau dada terbuka. Dalam foto itu terlihat wanita mirip Dian pelaku bom panci berpose genit tanpa jilbab bahkan dengan menampakkan sebagian buah dadanya.
Wow, Benarkah Daya Ledak Bom panci radius 300 meter
Wah kalau memang benar daya ledaknya segitu maka satu istana negara hancur tuh gan, hehehe itu sama aja dengan bom atom kecil wah ngarang nih pak polisi, simak beritanya...
Pengungkapan rencana pengeboman Istana Kepresidenan yang digagalkan oleh Densus/88 Antiteror dan penangkapan sejumlah tersangka teroris pada Sabtu (10/12) lalu di Bekasi menimbulkan kontroversi. Itu terutama terkait pertanyaan tentang kekuatan bom rakitan yang dimasukan dalam casing pressure cooker itu.
Pasalnya, sebelumnya polisi menyebut bahwa bom tersebut terkategori high explosive dan bila meledak akan berdampak pada radius 300 meter. Tetapi, di sisi lain, bom yang memiliki bobot 3 kilogram itu saat dimusnahkan hampir tidak bersuara dan tidak menimbulkan kerusakan.Lalu bagaimana penjelasan teknis bom yang rencananya akan diledakkan pada Minggu (11/12) lalu itu?Seorang ahli bom senior Mabes Polri yang ikut menangani kasus ini menceritakan pada Beritasatu.com, Kamis (15/12), bahwa bom rakitan yang dibuat di Solo itu pada dasarnya terdiri dari casing yang berupa pressure cooker dan di dalamnya diisi dengan campuran high and low explosives.
”Yang low itu misalnya ada bubuk petasannya atau potasium nitrat dan yang high itu ada unsur TATP atau Triacetone triperoxide peroxyacetone. Juga ada switch dan detonator juga paku yang berfungsi sebagai shrapnel (benda keras yang berfungsi ibarat peluru saat bom meledak, Red). Semuanya rakitan, hasil uji coba, dan (hasil, Red) belajar pelaku dari telegram, kecuali pancinya yang pabrikan,” kata sumber itu.Sebelumnya, masih kata sumber tersebut, bom TATP juga pernah ditemukan dalam penggerebekan klandestin laboratorium di Cibiru, Bandung 2011, dan juga bom Alam Sutera bermotif pemerasan pada Oktober 2015 lalu.TATP sering juga disebut sebagai "ibunya setan" alias mother of satan, karena ledakannya yang dahsyat dan gampang untuk merakitnya. Bahannya bisa dengan mudah didapat dan dijual bebas di toko kimia, seperti aseton dan asam sulfat.”TATP ini ada beberapa ramuan dan rumusan yang bisa dibuat, serta banyak beredar di internet. Tetapi mereka ini melakukan penyelidikan dan teknik tertentu, seperti campurannya dipanaskan dan diukur dengan termometer. Dimodifikasi intinya,” katanya.Campuran itu lalu dimasukkan dalam casing yang solid, karena rumusnya adalah casing yang solid akan meningkatkan efek ledakan sepanjang racikannya sempurna dan bagus.
"Saya melihat sih racikan kemarin sudah bagus dan bisa meledak, namun memang harus dilakukan uji bakar pada sampelnya untuk mengetahui secara pasti velocity of detonation-nya (VoD, kecepatan rambat ledakan). Bom akan berefek pada radius 300 meter di daerah terbuka itu sifatnya adalah perkiraan karena bahan bom sekitar 3 kg, setelah dikurangi berat panci,” tambahnya.Jika sempurna VoD TATP adalah 5.300 meter/detik. Masih kata sumber tersebut, yang dimaksud radius 300 meter itu adalah perkiraan jangkauan shrapnel yang akan berhamburan di wilayah terbuka dari bom saat kemasan bom pecah dan benda di dalamnya mental berhamburan keluar dan mencederai serta merusak apa pun di sekitarnya. Jadi bukan efek bakar.
”Bom yang kemarin itu, sepertinya, juga dipicu dengan secara teknik delay, bukan direct. Jadi pelaku menarik switch dan kemudian ada efek delay. Misalnya dia bisa sambil berlari ke arah sasaran dan 12 detik kemudian bom meledak,” sambungnya.Sumber yang kerap menangani berbagai kasus bom dan hafal bomb signature (ciri khas pembuat bom) dari jaringan teroris di Indonesia ini juga menyebutkan alasan saat bom panci di Bekasi itu diledakkan, relatif tidak mengeluarkan bunyi yang keras serta merusak.”Karena dimusnahkan menggunakan water jet disrupter. Semacam air yang ditembakkan dengan tekanan dan kecepatan tinggi. Jadi bom itu dirusak tanpa sempat meledak. Kalau meledak pun, tetapi tidak dipicu dan tidak merusak. Proses disrupter juga tidak dimasukkan dalam wadah tertutup atau tong, tetapi di lokasi terbuka. Kalau dimasukkan wadah tertutup bisa berfungsi jadi casing bom juga dong tongnya,” tutupnya.
(beritasatu.com)
MENGENANG BOM PANCI YANG MELEDAK DIBERBAGAI NEGARA
Pada Sabtu, 10 Desember 2016 lalu, masyarakat dikejutkan dengan penemuan bom di Bekasi Jawa Barat. Uniknya, alat peledak tersebut dikemas dalam sebuah panci presto.Bom Bekasi tersebut rencananya diledakan di pos penjagaan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat keesokan harinya."Rencana serangan mereka sebetulnya memang adalah di pos penjagaan (Istana Kepresidenan) itu. Pada saat terjadi pergantian jaga itu kan biasanya menarik banyak massa. Alhamdulillah dapat kita gagalkan sehingga tentunya tidak ada korban dan lain-lainnya," kata Tito di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu 11 Desember 2016 malam.Selain berhasil meringkus teroris yang disiapkan menjadi "pengantin" bom bunuh diri, dari pengungkapan kasus ini, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri berhasil mengamankan total enam orang terduga teroris.Bom dengan kemasan tersebut ternyata bukan hal baru. Tercatat metode seperti ini sudah beberapa kali digunakan.Parahnya lagi, akibat penggunaan bom panci ratusan nyawa tak berdosa melayang. Belum lagi korban luka-luka yang juga tak terhitung jumlahnya.Berikut 3 kejadian bom panci di beberapa negara yang dirangkum Liputan6.com dan menelan banyak korban jiwa dan luka.
Bom Panci di Kereta Mumbai Tewaskan Ratusan Orang (wikipedia)
11 Juli 2006, atau tepatnya 10 tahun silam, hiruk-pikuk Kota Mumbai, India saat jam pulang kerja dikejutkan oleh rangkaian ledakan bom. Bom pertama meledak di dalam kereta kelas eksekutif di kawasan rel barat. Bom kemudian diketahui adalah bom yang dirakit dari panci presto.Wakil Gubernur Mumbai Maharashtra mengatakan, akibat rangkaian ledakan ini, total 200 orang tewas dan 714 lainnya terluka. Jumlah korban tewas kemudian dilaporkan bertambah menjadi 209 orang. Mumbai pun ditetapkan dalam kondisi darurat.Polisi pun melancarkan investigasi dan memburu pelaku. Hingga pada akhirnya sebanyak 12 orang yang dianggap bertanggung jawab atas pengeboman, ditangkap. Mereka disebut sebagai anggota kelompok militan Islam Pakistan, Lashkar-e-Taiba.Pada 30 September 2015, Pengadilan India menjatuhkan hukuman mati kepada 5 orang pelaku bom di kereta Mumbai pada tahun 2006. Sementara, 7 orang lainnya divonis penjara seumur hidup.
Bom Panci Meledak di Dekat Garis Finis Boston Marathon
Tertuduh pelaku pengeboman Boston Marathon menggunakan bom yang “lumayan canggih” dengan lampu-lampu Natal sebagai sumbunya.Suasana sorak sorai kemenangan para pelari maraton di garis finis, mendadak mencekam. Teriakan bahagia para pelari dan penonton berubah menjadi teriakan histeris. Mereka dihantam 2 bom berkekuatan tinggi, Senin 15 April 2013, sekitar pukul 14.50 waktu setempat.2 bom panci bertekanan tinggi yang disimpan di ransel, diletakkan dekat garis finish lomba maraton Boston pada 15 April 2013. Bom itu meledakkan sekitar pukul 14.49, menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 260 orang. Membuat arena lomba maraton Boston kacau balau.
Panci Presto Ditemukan di Sekitar Ledakan Manhattan
Truk pemadam kebakaran dan ambulans berada di lokasi setelah saksi mata menggambarkan terjadinya sebuah kedakanLedakan keras yang mengguncang kawasan Chelsea, Manhattan, diduga berasal di tempat pembuangan sampah yang terdapat di 23rd Street.Sejauh ini diketahui terdapat 29 orang cedera karena terkena pecahan kaca dan benda lain akibat ledakan.Penyisiran oleh polisi di kawasan itu mengungkapkan adanya perangkat ledak kedua. Ini ditemukan hanya beberapa blok dari lokasi ledakan pertama.Perangkat itu berupa panci tekanan tinggi atau panci presto yang ditempeli sejumlah kabel dan sebuah telepon genggam.Ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 20.30 di 23rd Street dan Sixth Avenue di kawasan Chelsea. Sementara perangkat ledak ke dua ditemukan di West 27th beberapa saat setelah ledakan pertama.
Bom yang meledak di New York Dibeli Secara Online
Bom panci presto dan bom pipa yang meledak di New York dan New Jersey dibuat dari bahan yang mudah didapat secara legal di Amerika Serikat (AS). Tersangka Ahmad Khan Rahami diketahui membeli bahan-bahan itu via online.Disebutkan dalam dakwaan federal untuk Rahami, seperti dilansir media AS, New York Times, Rabu (21/9/2016), bahwa bahan-bahan pembuat bom dibelinya via situs e-commerce eBay, mulai 20 Juni hingga 10 Agustus 2016. Rahami diyakini menggunakan username 'ahmad rahimi'.Bahan-bahan itu dibeli secara bertahap, namun semuanya dikirimkan ke satu alamat yang spesifik, yakni Perth Amboy Business yang ada di New Jersey. Jaksa federal meyakini bahwa Rahami bekerja di kawasan tersebut, setidaknya hingga 12 September lalu.Disebutkan dalam dakwaan bahwa Rahami membeli bahan-bahan kimia yang sebenarnya tidak berbahaya. Namun jika dikombinasikan dengan bahan lain, bisa menjadi senjata mematikan. Salah satunya asam sitrat yang bisa digunakan untuk membuat sabun mandi dan juga permen, namun di sisi lain juga biasa digunakan dalam bom rakitan.
Kemudian ada juga papan sirkuit yang biasa digunakan dalam alat elektronik rumah tangga, tapi hampir semua bom rakitan juga menggunakannya. Alat lainnya adalah alat penyala api elektrik yang biasa digunakan untuk pertunjukan kembang api, namun bisa menjadi komponen penting dalam sistem detonasi bom rakitan. Dakwaan itu menyebut terdapat sejumlah alat penyala api elektrik di dalam bom panci presto yang tidak meledak di New York.Rahami juga membeli ratusan butir gotri logam yang seharusnya digunakan untuk ketapel, tapi dijadikan alat untuk menambah pecahan logam saat bom meledak juga memperbesar dampak mematikan bom. Di tangan Rahami, sebut dakwaan itu, benda-benda itu dirakit menjadi senjata pembunuh.Dakwaan itu juga menyebut, dua hari sebelum ledakan di New York terjadi, atau pada Kamis (15/9), Rahami merekam dirinya sendiri sedang menguji coba alat penyala api elektrik di halaman belakang rumahnya di Elizabeth, New Jersey.
Saat sumbu menyala dan asap mengepul, terdengar suara tawa dalam video yang didapat penyidik dari telepon genggam milik salah satu anggota keluarga Rahami. Tak lama kemudian, Rahami muncul dalam video itu saat mengambil benda berbentuk silinder yang baru dibakarnya.Dua bom yang dirakit Rahami, jenis bom panci presto di Chelsea, New York dan jenis bom pipa di Seaside Park, New Jersey, meledak pada Sabtu (17/9). Satu bom jenis panci presto lainnya tidak meledak dan ditemukan tergeletak di trotoar 27th Street, New York, tak jauh dari lokasi ledakan pertama.Kemudian 5-6 bom rakitan, dilaporkan jenis bom pipa, yang ditemukan dalam sebuah ransel di tempat sampah dekat stasiun Elizabeth pada Minggu (18/9) malam juga diyakini rakitan Rahami. Satu bom meledak saat hendak diamankan robot polisi pada Senin (19/9) pagi. Rahami dijerat total 10 dakwaan oleh jaksa federal AS, mulai dari dakwaan pengeboman hingga penggunaan senjata pemusnah massal.
"Indonesia memang negara yang berdasarkan hukum toghut ( hukum bukan islam), kami semua umat islam juga mengingkari hukum yang bisa dibeli dengan duit itu, tapi jika kalian menteror orang tidak bersalah karena beralasan hukum indonesia perlu dihancurkan itu bukan jihad tapi itu memang teror dan anda patut disebut teroris, karena anda telah membuat kekacauan dinegri yang sebagian besar penduduknya beragama islam dan cinta damai, sadarilah engkau masuk surga bukan karena amalanmu, tapi karena ridha Allah, jika engkau beramal dengan cara meneror untuk alasan jihad dan Allah tidak meridhai perbuatanmu yang ada engkau mati konyol dan masuk neraka"
(Ashabul Muslimin)
Siapa Tersangka Bom Panci di Bekasi
Perempuan berusia 27 tahun ini pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bakung Lor, Kabupaten Cirebon, setelah itu dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) YPPI Bandung dan diteruskan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) YPPI Bandung hingga lulus.Setelah lulus, Dian membantu orang tuanya berjualan ikan laut di daerah Baleendah, Kabupaten Bandung. Bosan berjualan ikan, ia memutuskan menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan dari tahun 2012 hingga tahun 2016.Usai kontrak kerjanya selama empat tahun, Dian lantas pulang dan baru satu pekan berada di rumah, Dian pamit pada kedua orang tuanya hendak mengajar bahasa Inggris disalah satu pondok yang berada di Jawa Tengah.Tak disangka, rupanya ini hanya akal-akalan Dian. Sabtu (10/12/2016) kemarin, ia ditangkap Tim Densus 88 di dalam kamar 104, rumah kos yang terletak di Jalan Bintara Jaya VIII, Bekasi lantaran diduga akan melakukan bom bunuh diri di Istana Negara saat acara serah terima jaga Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
Awal Tersangka Bom Panci Jadi Teroris
Tersangka terorisme di Bekasi, Dian Yulia Novi, menceritakan awal perkenalannya dengan aliran radikal sehingga membuat dia rela menjadi "pengantin" dan siap melakukan aksi bom bunuh diri. Dalam wawancara dengan stasiun televisi TV One di program Kabar Khusus yang disiarkan Selasa malam, 13 Desember 2016, Dian mengaku pertama kali mengenal ajaran radikal lewat media sosial Facebook.Dian adalah tersangka teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88) di Bintara Jaya, Bekasi, Sabtu, 10 Desember 2016. Menurut polisi, sebuah bom yang dikemas dalam panci siap diledakkan pada Minggu, 11 Desember 2016, saat upacara pergantian penjaga Paspampres di Istana Presiden.
Dian mengatakan, saat mulai tertarik dengan ajaran radikal, dia masih menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Singapura. Dian mengaku telah mengenakan hijab, tapi belum bercadar. Lewat media sosial, Dian mempelajari paham radikal dengan membaca status yang berbau jihadis lewat Facebook.“Kurang lebih selama satu tahun saya aktif di Facebook. Namun saya tidak ikut grup apa pun. Saya hanya menyimak dan semakin penasaran. Karena itu, saya memberanikan untuk bertanya,” ujar Dian.
Selain membaca status, Dian juga rajin membaca artikel-artikel yang disebar di Facebook. Dian mengaku selama setahun ini telah mengoleksi banyak artikel-artikel tersebut. Selain soal jihadis, Dian mengaku belajar seputar muamalah, fiqih, akidah, dan sejarah Islam.“Semua saya terapkan. Semua itu bukan dalam bentuk buku, tapi dalam bentuk artikel dan audio voice. Kalau video tidak ada,” kata Dian.Lewat media sosial, Dian berkenalan dengan Nur Solihin. Pria yang juga jadi tersangka terorisme itu menikahi Dian tiga bulan lalu, tepatnya pada Oktober. Dian mengaku hubungannya berlanjut lewat telegram setelah dikenalkan seseorang. Nur Solihin dan Agus Suproyadi ikut ditangkap dalam kasus bom panci ini.
“Kami tidak taaruf, kami juga tidak bertukar foto. Saya ikhlas berniat untuk mencari rida Allah. Saya juga belum tahu wajah Aa (panggilan Solihin) sebelumnya. Saya yakin saja,” ucap Dian.Meski begitu, Dian mengetahui Solihin sudah beristri dan memiliki anak. Pernikahan pun tetap dilangsungkan tanpa wali. Bahkan, Dian tidak hadir dalam prosesi pernikahannya, sosoknya hanya diwakilkan.“Saya serahkan semuanya kepada Aa. Saya diwakilkan. Saya tidak tahu siapa yang wakilkan. Sebelum nikah, Aa bilang, ‘Neng, sebentar lagi pernikahan akan dilaksanakan’,” tutur Dian.Sabtu lalu, Densus 88 menangkap seorang perempuan terduga teroris di sebuah rumah kos di Jalan Bintara Jaya VIII, Kota Bekasi, pada Sabtu, 10 Desember 2016. Menurut identifikasi polisi, pelaku ialah Dian Yulia Novi. Selain meringkus Dian, polisi menangkap dua laki-laki, yakni Nur Solihin dan Agus Supriyandi, di sekitar Kalimalang. (Tempo.co)
Ini Teroris Atau Jablay Kampung sih hehehe
Aksi bom panci yang menggegerkan Bekasi menyisakan cerita lain. Hal itu karena sejumlah pihak menduga penangkapan pelaku bom itu untuk mengalihkan isu kasus penistaan agama yang melibatkan Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki T Purnama atau Ahok. Bahkan, Anggota DPR RI, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio sempat dipanggil Bareskrim Polri karena dituduh mengucapkan kalimat pengalihan isu di sebuah media. Sekali lagi, penemuan bom tersebut menambah daftar panjang tuduhan teroris mengatasnamakan agama di Indonesia. Apalagi, pelakunya kini bukan hanya lelaki, tapi juga wanita berjilbab panjang dan bercadar. Tak sampai disitu, kini media sosial dihebohkan dengan tersebarnya foto mirip, Dian Yulia Novi “pengantin” wanita itu pelaku bom panci dalam kondisi topless atau dada terbuka. Dalam foto itu terlihat wanita mirip Dian pelaku bom panci berpose genit tanpa jilbab bahkan dengan menampakkan sebagian buah dadanya.
Aksi bom panci yang menggegerkan Bekasi menyisakan cerita lain. Hal itu karena sejumlah pihak menduga penangkapan pelaku bom itu untuk mengalihkan isu kasus penistaan agama yang melibatkan Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki T Purnama atau Ahok. Bahkan, Anggota DPR RI, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio sempat dipanggil Bareskrim Polri karena dituduh mengucapkan kalimat pengalihan isu di sebuah media. Sekali lagi, penemuan bom tersebut menambah daftar panjang tuduhan teroris mengatasnamakan agama di Indonesia. Apalagi, pelakunya kini bukan hanya lelaki, tapi juga wanita berjilbab panjang dan bercadar. Tak sampai disitu, kini media sosial dihebohkan dengan tersebarnya foto mirip, Dian Yulia Novi “pengantin” wanita itu pelaku bom panci dalam kondisi topless atau dada terbuka. Dalam foto itu terlihat wanita mirip Dian pelaku bom panci berpose genit tanpa jilbab bahkan dengan menampakkan sebagian buah dadanya.
Sumber: http://nasional.kini.co.id/2016/12/17/19291/tersebar-foto-topless-mirip-pelaku-bom-panci-di-medsos-netter-teroris-atau-jablay
Follow Twitter @KiniOnline dan FB http://fb.com/KiniOnline
Sumber: http://nasional.kini.co.id/2016/12/17/19291/tersebar-foto-topless-mirip-pelaku-bom-panci-di-medsos-netter-teroris-atau-jablay
Follow Twitter @KiniOnline dan FB http://fb.com/KiniOnline
Aksi bom panci yang menggegerkan Bekasi menyisakan cerita lain. Hal itu karena sejumlah pihak menduga penangkapan pelaku bom itu untuk mengalihkan isu kasus penistaan agama yang melibatkan Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki T Purnama atau Ahok. Bahkan, Anggota DPR RI, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio sempat dipanggil Bareskrim Polri karena dituduh mengucapkan kalimat pengalihan isu di sebuah media. Sekali lagi, penemuan bom tersebut menambah daftar panjang tuduhan teroris mengatasnamakan agama di Indonesia. Apalagi, pelakunya kini bukan hanya lelaki, tapi juga wanita berjilbab panjang dan bercadar. Tak sampai disitu, kini media sosial dihebohkan dengan tersebarnya foto mirip, Dian Yulia Novi “pengantin” wanita itu pelaku bom panci dalam kondisi topless atau dada terbuka. Dalam foto itu terlihat wanita mirip Dian pelaku bom panci berpose genit tanpa jilbab bahkan dengan menampakkan sebagian buah dadanya.
Sumber: http://nasional.kini.co.id/2016/12/17/19291/tersebar-foto-topless-mirip-pelaku-bom-panci-di-medsos-netter-teroris-atau-jablay
Follow Twitter @KiniOnline dan FB http://fb.com/KiniOnline
Sumber: http://nasional.kini.co.id/2016/12/17/19291/tersebar-foto-topless-mirip-pelaku-bom-panci-di-medsos-netter-teroris-atau-jablay
Follow Twitter @KiniOnline dan FB http://fb.com/KiniOnline
Wow, Benarkah Daya Ledak Bom panci radius 300 meter
Wah kalau memang benar daya ledaknya segitu maka satu istana negara hancur tuh gan, hehehe itu sama aja dengan bom atom kecil wah ngarang nih pak polisi, simak beritanya...
Pengungkapan rencana pengeboman Istana Kepresidenan yang digagalkan oleh Densus/88 Antiteror dan penangkapan sejumlah tersangka teroris pada Sabtu (10/12) lalu di Bekasi menimbulkan kontroversi. Itu terutama terkait pertanyaan tentang kekuatan bom rakitan yang dimasukan dalam casing pressure cooker itu.
Radius bom atom |
Pasalnya, sebelumnya polisi menyebut bahwa bom tersebut terkategori high explosive dan bila meledak akan berdampak pada radius 300 meter. Tetapi, di sisi lain, bom yang memiliki bobot 3 kilogram itu saat dimusnahkan hampir tidak bersuara dan tidak menimbulkan kerusakan.Lalu bagaimana penjelasan teknis bom yang rencananya akan diledakkan pada Minggu (11/12) lalu itu?Seorang ahli bom senior Mabes Polri yang ikut menangani kasus ini menceritakan pada Beritasatu.com, Kamis (15/12), bahwa bom rakitan yang dibuat di Solo itu pada dasarnya terdiri dari casing yang berupa pressure cooker dan di dalamnya diisi dengan campuran high and low explosives.
”Yang low itu misalnya ada bubuk petasannya atau potasium nitrat dan yang high itu ada unsur TATP atau Triacetone triperoxide peroxyacetone. Juga ada switch dan detonator juga paku yang berfungsi sebagai shrapnel (benda keras yang berfungsi ibarat peluru saat bom meledak, Red). Semuanya rakitan, hasil uji coba, dan (hasil, Red) belajar pelaku dari telegram, kecuali pancinya yang pabrikan,” kata sumber itu.Sebelumnya, masih kata sumber tersebut, bom TATP juga pernah ditemukan dalam penggerebekan klandestin laboratorium di Cibiru, Bandung 2011, dan juga bom Alam Sutera bermotif pemerasan pada Oktober 2015 lalu.TATP sering juga disebut sebagai "ibunya setan" alias mother of satan, karena ledakannya yang dahsyat dan gampang untuk merakitnya. Bahannya bisa dengan mudah didapat dan dijual bebas di toko kimia, seperti aseton dan asam sulfat.”TATP ini ada beberapa ramuan dan rumusan yang bisa dibuat, serta banyak beredar di internet. Tetapi mereka ini melakukan penyelidikan dan teknik tertentu, seperti campurannya dipanaskan dan diukur dengan termometer. Dimodifikasi intinya,” katanya.Campuran itu lalu dimasukkan dalam casing yang solid, karena rumusnya adalah casing yang solid akan meningkatkan efek ledakan sepanjang racikannya sempurna dan bagus.
"Saya melihat sih racikan kemarin sudah bagus dan bisa meledak, namun memang harus dilakukan uji bakar pada sampelnya untuk mengetahui secara pasti velocity of detonation-nya (VoD, kecepatan rambat ledakan). Bom akan berefek pada radius 300 meter di daerah terbuka itu sifatnya adalah perkiraan karena bahan bom sekitar 3 kg, setelah dikurangi berat panci,” tambahnya.Jika sempurna VoD TATP adalah 5.300 meter/detik. Masih kata sumber tersebut, yang dimaksud radius 300 meter itu adalah perkiraan jangkauan shrapnel yang akan berhamburan di wilayah terbuka dari bom saat kemasan bom pecah dan benda di dalamnya mental berhamburan keluar dan mencederai serta merusak apa pun di sekitarnya. Jadi bukan efek bakar.
”Bom yang kemarin itu, sepertinya, juga dipicu dengan secara teknik delay, bukan direct. Jadi pelaku menarik switch dan kemudian ada efek delay. Misalnya dia bisa sambil berlari ke arah sasaran dan 12 detik kemudian bom meledak,” sambungnya.Sumber yang kerap menangani berbagai kasus bom dan hafal bomb signature (ciri khas pembuat bom) dari jaringan teroris di Indonesia ini juga menyebutkan alasan saat bom panci di Bekasi itu diledakkan, relatif tidak mengeluarkan bunyi yang keras serta merusak.”Karena dimusnahkan menggunakan water jet disrupter. Semacam air yang ditembakkan dengan tekanan dan kecepatan tinggi. Jadi bom itu dirusak tanpa sempat meledak. Kalau meledak pun, tetapi tidak dipicu dan tidak merusak. Proses disrupter juga tidak dimasukkan dalam wadah tertutup atau tong, tetapi di lokasi terbuka. Kalau dimasukkan wadah tertutup bisa berfungsi jadi casing bom juga dong tongnya,” tutupnya.
(beritasatu.com)
MENGENANG BOM PANCI YANG MELEDAK DIBERBAGAI NEGARA
Pada Sabtu, 10 Desember 2016 lalu, masyarakat dikejutkan dengan penemuan bom di Bekasi Jawa Barat. Uniknya, alat peledak tersebut dikemas dalam sebuah panci presto.Bom Bekasi tersebut rencananya diledakan di pos penjagaan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat keesokan harinya."Rencana serangan mereka sebetulnya memang adalah di pos penjagaan (Istana Kepresidenan) itu. Pada saat terjadi pergantian jaga itu kan biasanya menarik banyak massa. Alhamdulillah dapat kita gagalkan sehingga tentunya tidak ada korban dan lain-lainnya," kata Tito di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu 11 Desember 2016 malam.Selain berhasil meringkus teroris yang disiapkan menjadi "pengantin" bom bunuh diri, dari pengungkapan kasus ini, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri berhasil mengamankan total enam orang terduga teroris.Bom dengan kemasan tersebut ternyata bukan hal baru. Tercatat metode seperti ini sudah beberapa kali digunakan.Parahnya lagi, akibat penggunaan bom panci ratusan nyawa tak berdosa melayang. Belum lagi korban luka-luka yang juga tak terhitung jumlahnya.Berikut 3 kejadian bom panci di beberapa negara yang dirangkum Liputan6.com dan menelan banyak korban jiwa dan luka.
Bom Panci di Kereta Mumbai Tewaskan Ratusan Orang (wikipedia)
11 Juli 2006, atau tepatnya 10 tahun silam, hiruk-pikuk Kota Mumbai, India saat jam pulang kerja dikejutkan oleh rangkaian ledakan bom. Bom pertama meledak di dalam kereta kelas eksekutif di kawasan rel barat. Bom kemudian diketahui adalah bom yang dirakit dari panci presto.Wakil Gubernur Mumbai Maharashtra mengatakan, akibat rangkaian ledakan ini, total 200 orang tewas dan 714 lainnya terluka. Jumlah korban tewas kemudian dilaporkan bertambah menjadi 209 orang. Mumbai pun ditetapkan dalam kondisi darurat.Polisi pun melancarkan investigasi dan memburu pelaku. Hingga pada akhirnya sebanyak 12 orang yang dianggap bertanggung jawab atas pengeboman, ditangkap. Mereka disebut sebagai anggota kelompok militan Islam Pakistan, Lashkar-e-Taiba.Pada 30 September 2015, Pengadilan India menjatuhkan hukuman mati kepada 5 orang pelaku bom di kereta Mumbai pada tahun 2006. Sementara, 7 orang lainnya divonis penjara seumur hidup.
Bom Panci Meledak di Dekat Garis Finis Boston Marathon
Tertuduh pelaku pengeboman Boston Marathon menggunakan bom yang “lumayan canggih” dengan lampu-lampu Natal sebagai sumbunya.Suasana sorak sorai kemenangan para pelari maraton di garis finis, mendadak mencekam. Teriakan bahagia para pelari dan penonton berubah menjadi teriakan histeris. Mereka dihantam 2 bom berkekuatan tinggi, Senin 15 April 2013, sekitar pukul 14.50 waktu setempat.2 bom panci bertekanan tinggi yang disimpan di ransel, diletakkan dekat garis finish lomba maraton Boston pada 15 April 2013. Bom itu meledakkan sekitar pukul 14.49, menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 260 orang. Membuat arena lomba maraton Boston kacau balau.
Panci Presto Ditemukan di Sekitar Ledakan Manhattan
Truk pemadam kebakaran dan ambulans berada di lokasi setelah saksi mata menggambarkan terjadinya sebuah kedakanLedakan keras yang mengguncang kawasan Chelsea, Manhattan, diduga berasal di tempat pembuangan sampah yang terdapat di 23rd Street.Sejauh ini diketahui terdapat 29 orang cedera karena terkena pecahan kaca dan benda lain akibat ledakan.Penyisiran oleh polisi di kawasan itu mengungkapkan adanya perangkat ledak kedua. Ini ditemukan hanya beberapa blok dari lokasi ledakan pertama.Perangkat itu berupa panci tekanan tinggi atau panci presto yang ditempeli sejumlah kabel dan sebuah telepon genggam.Ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 20.30 di 23rd Street dan Sixth Avenue di kawasan Chelsea. Sementara perangkat ledak ke dua ditemukan di West 27th beberapa saat setelah ledakan pertama.
Bom yang meledak di New York Dibeli Secara Online
Bom panci presto dan bom pipa yang meledak di New York dan New Jersey dibuat dari bahan yang mudah didapat secara legal di Amerika Serikat (AS). Tersangka Ahmad Khan Rahami diketahui membeli bahan-bahan itu via online.Disebutkan dalam dakwaan federal untuk Rahami, seperti dilansir media AS, New York Times, Rabu (21/9/2016), bahwa bahan-bahan pembuat bom dibelinya via situs e-commerce eBay, mulai 20 Juni hingga 10 Agustus 2016. Rahami diyakini menggunakan username 'ahmad rahimi'.Bahan-bahan itu dibeli secara bertahap, namun semuanya dikirimkan ke satu alamat yang spesifik, yakni Perth Amboy Business yang ada di New Jersey. Jaksa federal meyakini bahwa Rahami bekerja di kawasan tersebut, setidaknya hingga 12 September lalu.Disebutkan dalam dakwaan bahwa Rahami membeli bahan-bahan kimia yang sebenarnya tidak berbahaya. Namun jika dikombinasikan dengan bahan lain, bisa menjadi senjata mematikan. Salah satunya asam sitrat yang bisa digunakan untuk membuat sabun mandi dan juga permen, namun di sisi lain juga biasa digunakan dalam bom rakitan.
Kemudian ada juga papan sirkuit yang biasa digunakan dalam alat elektronik rumah tangga, tapi hampir semua bom rakitan juga menggunakannya. Alat lainnya adalah alat penyala api elektrik yang biasa digunakan untuk pertunjukan kembang api, namun bisa menjadi komponen penting dalam sistem detonasi bom rakitan. Dakwaan itu menyebut terdapat sejumlah alat penyala api elektrik di dalam bom panci presto yang tidak meledak di New York.Rahami juga membeli ratusan butir gotri logam yang seharusnya digunakan untuk ketapel, tapi dijadikan alat untuk menambah pecahan logam saat bom meledak juga memperbesar dampak mematikan bom. Di tangan Rahami, sebut dakwaan itu, benda-benda itu dirakit menjadi senjata pembunuh.Dakwaan itu juga menyebut, dua hari sebelum ledakan di New York terjadi, atau pada Kamis (15/9), Rahami merekam dirinya sendiri sedang menguji coba alat penyala api elektrik di halaman belakang rumahnya di Elizabeth, New Jersey.
Saat sumbu menyala dan asap mengepul, terdengar suara tawa dalam video yang didapat penyidik dari telepon genggam milik salah satu anggota keluarga Rahami. Tak lama kemudian, Rahami muncul dalam video itu saat mengambil benda berbentuk silinder yang baru dibakarnya.Dua bom yang dirakit Rahami, jenis bom panci presto di Chelsea, New York dan jenis bom pipa di Seaside Park, New Jersey, meledak pada Sabtu (17/9). Satu bom jenis panci presto lainnya tidak meledak dan ditemukan tergeletak di trotoar 27th Street, New York, tak jauh dari lokasi ledakan pertama.Kemudian 5-6 bom rakitan, dilaporkan jenis bom pipa, yang ditemukan dalam sebuah ransel di tempat sampah dekat stasiun Elizabeth pada Minggu (18/9) malam juga diyakini rakitan Rahami. Satu bom meledak saat hendak diamankan robot polisi pada Senin (19/9) pagi. Rahami dijerat total 10 dakwaan oleh jaksa federal AS, mulai dari dakwaan pengeboman hingga penggunaan senjata pemusnah massal.
Komentar
Posting Komentar