Meningkatnya Kerusakan Moral Dizaman Globalisasi
بسم الله الرحمن الرحيم
“Meningkatnya Kerusakan Moral / "Kenakalan Remaja"diZaman Globalisasi”
Oleh : Ust. Musliadi, S.Sos.I (Guru SMPIT Binaaul Ummah – Tambun Selatan)
Dahulu generasi Islam semakin jaya dan maju seperti yang terjadi pada generasi Islam pada masa Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang mulia berbeda dengan generasi muda Islam zaman ini yang semakin lama justru semakin terpuruk dan semakin diolok-olok dan ditindas oleh orang kafir. Dari hal diatas penulis tergerak untuk menulis sebuah pemikiran dan kajian penting tentang penyebab semakin terpuruknya generasi Islam zaman ini yaitu salah satu faktornya adalah kerusakan moral penyebabnya tidak lain karena kurangnya perhatian guru pengajaran ilmu pergaulan dan adab-adab pergaulan Islami dan kurangnya pendidikan Ilmu Agama yang mapan baik itu dilingkungan rumah maupun sekolah si anak didik. Mungkin penyebabnya sekolah atau orang tua berambisi supaya anak-anak didiknya supaya dapat meraih cita-cita duniawinya setinggi mungkin akan tetapi justru malah melupakan cita-cita kehidupan akhirat, sehingga dampaknya bisa kita lihat sendiri baik secara langsung maupun dari berbagai media massa berbagai “kenakalan remaja” kita dengar dan kita lihat dari prilaku tawuran sampai kehamilan diluar nikah, dan tokoh utamanya diperankan oleh Remaja. Naudzubillah
Akhir-akhir ini di beberapa media masa, sering kita membaca tentang perbuatan kriminalitas yang tejadi di negeri yang kita cintai ini. Ada orang tua kandung yang tega meniduri anaknya sendiri, ada seorang anak yang meniduri ibu kandungnya sendiri, ada siswa yang tega menganiaya temanya dan masih banyak lagi kriminalitas yang terjadi di negeri ini. Kerusakan moral sudah merebak di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa serta orang yang sudah lanjut usia. Semua kalangan tidak mau disalahkan, pemerintah menyatakan diri telah berusaha memperbaiki dekadensi moral ini dengan berbagai program yang hanya tertulis dalam kertas-kertas, ulama’ menyatakan diri sama dengan pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk memperbaikinya, berbagai organisasi dan gerakan dideklarasikan tetapi hanya sebatas wacana belaka kenyataannya tetap saja moral negeri ini tidak bisa diperbaiki.
Lantas jika semuanya merasa telah berbuat kenapa semua ini masih saja terjadi? Lantas siapa yang harus disalahkan? Apakah pemerintahan yang memiliki kuasa yang bersalah? atau para ulama’ ? saya rasa terlalu sempit pemikiran kita jika kita hanya menyalahkan pemerintah atau ulama’. Semua kita bertanggung-jawab atas dekadensi moral yang terjadi di negeri ini, kita adalah orang-orang yang akan bertanggung-jawab atas musibah moral ini. Pada kesempatan ini, saya akan mengajak teman-teman semuanya untuk lebih memahami posisi kita sebagai remaja Muslim. Ada banyak kriminalitas remaja yang sangat memiris hati
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA
Ada banyak faktor yang menyebabkan kenakalan ini terjadi, setidaknya ada tiga faktor yang mempegaruhi prilaku seorang anak remaja.
Pertama, faktor lingkungan
Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi prilaku dan watak anak, jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk maka akhlanyapun akan seperti itu adanya sebaliknya jika dia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula. Rasulullah Saw. bersabda :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw. bersabda : seseorang itu atas din saudaranya. Maka lihatlah salah seorang diantara kalian, siapa yang ditemani. (HR. Ahmad)
Kedua,pedidikan dan pembinaan dari orang tua.
Rasulullah Saw. bersabda :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan firah. Maka bapaknyalah yang menjadikan ia yahudi, atau nasrani, atau majusi.” (HR. Imam Bukhari)
Orang tua adalah orang yang paling bertanggung-jawab dengan akhlak dan prilaku anaknya. Yahudi atau Nasrani anaknya tergantung dari orang tuanya, pembinaan dari orang tua adalah faktor terpenting dalam memperbaiki dan membentuk generasi yang baik.
Ketiga, Pemerintahan dalam hal ini yang lebih spesfiknya adalah lembaga pendidikan atau sekolah.
Sekolah yang kita lihat hari ini jarang yang mendidik untuk menjadi orang yang bertaqwa, padahal Tujuan Pendidikan Nasional adalah membentuk siswa yang beriman dan bertqwa serta berkhlaq mulia. Mereka hanya mengajarkan ilmu-ilmu dunia dan tidak mengajarkan ilmu-ilmu agama. Maka sangat penting bagi para orang tua untuk memilihkan lingkungan sekolah yang baik untuk anak-anaknya.
SEKELUMIT SOLUSI
Dari berbagai permasalahan yang terjadi dikalangan remaja masa kini, maka tentunya ada beberapa solusi yang saya tawarkan dalam pembinaan dan perbaikan remaja masa kini.
Pertama, membentuk lingkungan yang baik.
Sebagaimana disebutkan di atas lingkungan merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi prilaku manusia, maka untuk menciptakan generasi yang baik kita harus menciptakan lingkungan yang baik dengan cara lebih banyak berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang sholeh, memilih teman yang dekat dengan sang Khalik dan masih banyak cara lain yang bisa kita lakukan, jika hal ini mampu kita lakuakan, maka peluang bagi remaja atau anak untuk melakuakan hal yang negative akan sedikit berkurang.
Kedua, Pembinaan dalam Keluarga.
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa keluarga juga punya andil dalam membentuk pribadi seorang anak, jadi untuk memulai perbaikan, maka kita harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling kecil, seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan. Jangan sampai ada kata-kata bohong, membaca do’a setiap malakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik kepada keluarga dan masih banyak hal lagi yang bisa kita lakukan, memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik tetapi kita bisa lakukan itu dengan perlahan dan sabar.
Ketiga, Peningkatan Pendidikan Agama diSekolah
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja, ada banyak hal yang bisa kita lakukan di sekolah untuk memulai perbaikan remaja, diantaranya melakukan program mentoring pembinaan remaja lewat kegiatan keagamaan seperti rohis, sispala, patroli kemanan sekolah dan lain sebagainya,jika kita optimalisasikan komponen organisasi ini maka kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi. Masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan dalam memperbaiki kenakalan yang terjadi saat ini. Semuanya adalah tanggung jawab kita, orang bijak tidak meyalahkan keadaan tetapi mecari solusi untuk mengahadapi kenyataan. Marilah kita bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk memperbaiki masa depan generasi kita, karena hitam dan putih bangsa ini ada di tangan mereka semua. Jika kita tidak memulai dari sekarang dan dari kita sendiri, maka siapa lagi yang akan memulai dan memperbaikinya. Tidak ada lagi kata untuk saling menyalahkan. Untuk memulai perbaikan ini butuh keseriusan semua pihak. Marilah kita sama-sama serius untuk memperbaiki masa depan bangsa ini. Mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok. Marilah kita memulai tidak hanya dengan bermimpi tetapi dengan usaha yang nyata.
Yang terakhir / kelima, Hanya kepada Allah SWT kita berdo’a dan kita bertawakal
Karena sudah jelas segalanya tidak akan mudah tercapai dan bisa malah gagal dalam melakukan berbagai macam sesuatu usaha perbaikan umat ini kecuali jika Allah SWT menghendaki karena tiada daya dan upaya melainkan hanyalah pertolongan dari-Nya. Setelah kita berdo’a supaya usaha kita berhasil dan tidak lupa semakin giat dan berusaha keras melakukan perbaikan dimulai dari yang terkecil yaitu masalah kedisiplinan dirumah misalnya menggencarkan gerakan tertib sholat lima waktu dirumah dengan demikian segala sesuatu yang kecil maka dengan pertolongan Allah maka Insya Allah kita bisa maju dan berjaya sebagaimana yang dialami generasi umat Islam terdahulu.
Sekian yang dapat saya sampaikan semoga memberikan manfaat, mohon maaf atas kesalahan, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Wallahu 'Alam
Komentar
Posting Komentar