Tanda Kiamat : Munculnya Boyband (berhala hidup)

by Muh. Ashabus Samaa;un

pembina. www.ashabul-muslimin.tk





Dalam kajian kali ini kami akan menyajikan sebuah kajian tentang

realitas umat islam yang sungguh memprihatinkan yang semakin membuat

nasib umat islam tambah terjajah dan terpuruk khususnya terkait dengan

generasi muda penerus bangsa dan agama. Yaitu permasalahan demam

korean pop atau band musik pop dari negara mancanegara tepatnya korea.

Bukan musiknya yang bahaya tapi karena yang lebih membuat heran adalah

tiket konser korea seharga berjuta-juta (kira-kira 700 ribu - 2,5

juta) habis ludes disikat para fans fanatik korea. bahkan yang lebih

aneh lagi mereka yang tidak kebagian tiket / kehabisan mereka menangis

histeris, sungguh aneh gagal membuang duit kok malah menangis.

Bukankah itu salah satu perilaku saudara setan yaitu BOROS.



Belum lagi para fans fanatik korea pada waktu mereka melihat idolanya

(baca:berhala) konser mereka menangis histeris seakan-akan melihat

tuhan. Hal itu bagi kita sebagai seorang muslim haruslah menganggap

hal itu tidak wajar karena mereka telah lebih mencintai artis-artis

kafir dari negara korea daripada nabi panutan umat (nabi Muhammad saw)

dan sahabatnya.



Selain itu barangkali hal seperti itu sudah mencapai tingkatan syirik

karena mencintai manusia melebihi cintanya kepada Allah Sang Maha

Pencipta. Terbukti ada yang mengantri tiket konser dari sebelum subuh

sampai rela menunggu jam 09 pagi tidak capek demi mendapatkan sebuah

tiket konser (baca: tiket neraka) sudah pasti banyak diantara mereka

yang sebagian besar remaja muslim meninggalkan sholat subuh hanya

untuk mendapatkan tiket yang harganya minta ampun itu. Kenapa mereka

tidak berpikir hal itu boros, merasakan susahnya orang tua mencari

uang, siang malam banting tulang untuk mencari nafkah untuk anak

isteri tetapi ternyata digunakan anaknya untuk hal yang amat sangat

sia-sia.



Dan juga mereka yang seperti itu kebanyakan orang yang tidak mau

bersyukur dan suka gengsi. Karena mereka berpikir yang penting senang

dan ikut-ikutan hura-hura dengan menghamburkan uang berjuta-juta untuk

hal yang sia-sia dan mereka mungkin tidak pernah berpikir

saudara-saudara muslim lain yang tidak mampu lebih membutuhkan uang

karena barangkali banyak para fakir yang makan sehari cuman sekali

atau bahkan 3 hari sekali karena tidak mampu membeli makanan.



Belum lagi mereka boyband itu dikabarkan adalah seorang homo dan lebih

terbukti dari pakaian kostum mereka saat konser menggunakan kostum

wanita, sungguh jika anda waras maka anda akan lebih mengatakan mereka

orang gila daripada seorang pemusik. Dan belum lagi yang girlband /

anak band perempuan dari korea, terkenal dengan gaya pakaian seronok

dan pengumbar aurot, pakai rock mini dan serba mengumbar syahwat yang

menimbulkan fitnah / bahaya bagi laki-laki yang memandangnya.



Oleh karena dampaknya yang luar biasa itu bagi akidah dan moral umat

islam maka semoga kajian singkat ini tentang fenomena demam korea pop

musik dan dampak buruk dari korea pop itu. mari kita simak



Apa itu Korea Pop / musik pop korea



K-pop, kepanjangannya Korean Pop ("Musik Pop Korea"), adalah jenis

musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Banyak artis dan

kelompok musik pop Korea sudah menembus batas dalam negeri dan populer

di mancanegara. Kegandrungan akan musik K-Pop merupakan bagian yang

tak terpisahkan daripada Demam Korea (Korean Wave) di berbagai

negara.(wikipedia)





Kalau menurut saya kpop itu adalah sering disebut boyband (anak band

laki-laki) dan girl band (anak band perempuan) yang berasal dari

negara "ginseng" atau korea. ciri -ciri mereka adalah pada waktu main

musik atau lewat video klip mereka tak ada yang main instrument musik

tapi hanya gerak badan diiringi musik dari pemutar kaset berbeda

dengan konser band umumnya yang menggunakan isntrumental musik, jumlah

anggotanya banyak sekitar 7-15 orang. mereka semua dominan pada vocal

dan gerak badan. Dan lebih mirip senam olahraga diriingi musik

pengiring dari pemutar kaset daripada sebuah band musik.



Kalau menurut saya sih musik mereka lebih mirip ke disco dan

nge-dance. Dan barangkali mereka terkenal karena modal wajah ganteng,

cantik dan imut. Dan secara nada musik menurut kami tidak terlalu

bagus tapi barangkali banyak yang nge-fans karena ketampanan rupa

bukan faktor suka pada musiknya.



dan karena kepopuleran mereka maka banyak artis-artis indo meniru

gaya dan penampilan mereka supaya kontraknya laku. itulah sedikit

contoh keadaan dunia entertainment saat ini. Lebih bersifat hura-hura

daripada unsur pendidikan. dan bahkan lebih dominan unsur perusak

moral yang kita dapatkan dari mengkonsumsi hiburan dari dunia

entertainement sekarang ini. kita memang patut waspada dengan hal

tersebut.



Fenomena demam Korea



Jika Anda penggemar music saat ini, khususnya dari band pop indonesua

tentu nama Sm*sh, 7 Icon, Max 5, Cherry Belle dan Hitz tak asing lagi?

Ya demam boys dan girls band sedang melanda dunia musik tanah air. Tak

hanya aliran musiknya, namun dandanan yang mereka pakai juga

menawarkan sesuatu yang berbeda. Penggambaran gaya Korea itu bisa

dilihat dari bagaimana gaya rambut, dandanan, fashion dan

pernak-pernik Korea menjadi muatan penting dalam garapan sinetron

tersebut. Tidak ketinggalan iklan televisi pun ikut bermain dengan

melirik kesan Korea dalam tayangan iklan di televisi.



Memang saat ini Industri musik di Indenesia sedang dilanda demam K-Pop

(Korean Pop). Genre music korea sekarang sekarang digandrungi kau

muda. Maka, tak heran sekarang banyak bermunculan group band baru. Bak

jamur dimusi penghujan. Kemunculannya menghentak dan membangkitkan asa

bagi kalangan mudan untuk berdandan ala korea. Standar pergaulan saat

ini yang ukurannya adalah style korea.



Tentu ini membawa implikasi luar biasa. Terutama bagi duni hiburan.

Banyak acara yang dikemas untuk memenuhi hasrat penggila K–Pop itu.

Sebut saja misalnya, kontes yang diadakan oleha sebuah stasiun

televisi swasta tanah air, Boys and Girls Band. Ajang pencari bakat

tersebut kebanjiran peminat. Mirip dengan acara serupa beberapa tahun

silam. Macam AFI, Indonesian Idol dan lainnya.



K-Pop sendiri adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea

Selatan. Banyak artis dan kelompok musik pop Korea sudah menembus

batas dalam negeri dan populer di manca negara. Kegandrungan akan

musik K-Pop merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Demam Korea

(Korean Wave) di berbagai negara.



Sejarah K-Pop sendiri ditandai dengan adanya musik pop Korea

pra-modern pertama kali muncul pada tahun dekade 1930-an akibat

masuknya musik pop Jepang yang juga turut memengaruhi unsur-unsur awal

musik pop di Korea. Pengaruh penjajahan Jepang atas Korea juga membuat

genre musik Korea tidak bisa berkembang dan hanya mengikuti

perkembangan budaya pop Jepang pada saat itu. Penjajahan atas Negara

diikuti oleh penjajahan atas warna musik.



Kemudian pada tahun 1950-an dan 1960-an, pengaruh musik pop barat

mulai masuk dengan banyaknya pertunjukkan musik yang diadakan oleh

serdadu militer Amerika Serikat di pangkalan militer Amerika Serikat

di Korea Selatan. Musik Pop Korea awalnya terbagi menjadi genre yang

berbeda-beda, pertama adalah genre "oldies" yang dipengaruhi musik

barat dan populer di era 60-an. Pada tahun 1970-an, musik rock

diperkenalkan dengan pionirnya adalah Cho Yong-pil. Genre lain yang

cukup digemari adalah musik Trot yang dipengaruhi gaya musik enka dari

Jepang.



Debut penampilan kelompok Seo Taiji and Boys di tahun 1992 menandakan

awal mula musik pop moderen di Korea yang memberi warna baru dengan

aliran musik rap, rock, techno Amerika. Suksesnya grup Seo Taiji and

Boys diikuti grup musik lain seperti Panic, dan Deux. Tren musik ini

turut melahirkan banyak grup musik dan musisi berkualitas lain hingga

sekarang. Musik pop dekade 90-an cenderung beraliran dance dan hip

hop. Pasar utamanya adalah remaja sehingga dekade ini muncul banyak

grup "teen idol" yang sangat digilai seperti CLON, H.O.T, Sechs Kies,

S.E.S, dan g.o.d. Kebanyakan dari kelompok musik ini sudah bubar dan

anggotanya bersolo-karier.



Pada tahun 2000-an pendatang-pendatang baru yang berbakat mulai

bermunculan. Aliran musik R&B serta Hip-Hop yang berkiblat ke Amerika

mencetak artis-artis semacam MC Mong, 1TYM, Rain, Big Bang yang cukup

sukses di Korea dan luar negeri. Beberapa artis underground seperti

Drunken Tiger, Tasha (Yoon Mi-rae) juga memopulerkan warna musik kulit

hitam tersebut.



Musik rock masih tetap digemari di Korea ditambah dengan kembalinya

Seo Taiji yang bersolo karier menjadi musisi rock serta Yoon Do Hyun

Band yang sering menyanyikan lagu-lagu tentang nasionalisme dan

kecintaan terhadap negara. Musik techno memberi nuansa moderen yang

tidak hanya disukai di Korea saja, penyanyi Lee Jung-hyun dan Kim

Hyun-joong bahkan mendapat pengakuan di Cina dan Jepang.



Berbagai artis Korea menangguk kesuksesan di dunia internasional

seperti BoA yang menembus Jepang dan digemari di banyak negara.

Kemudian artis-artis lain seperti Rain, Se7en, Shinhwa, Ryu Shi-won,

dan sebagainya berlomba-lomba untuk menaklukkan pasar musik di Jepang.





Bagaimana K-POP Booming / membuat demam banyak orang



Semua berawal pada tahun 2002-an. Ketika itu ada beberapa stasiun

televise swasta yang menayangkan Korean Drama (Drama Korea). Drama

seri berjudul 'Autumn in My Heart' atau 'Autumn Tale' yang lebih

popular dengan judul 'Endless Love'. Setalah itu tak kurang dari 50

korean drama (K-Drama) yang membanjiri industri hiburan di tanah air.



Kepopuleran K-Drama di Indonesia tersebut membuat hiburan yang berbau

korea sangat diminati. Bahkan belakangan tidak hanya pada drama, namun

beralih juga pada musik. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa pemeran

drama Korea juga berprofesi sebagai penyanyi, sehingga menjadi idola

baru bagi masyarakat Indonesia. Contohnya drama Korea berjudul "Full

House" menjadikan Rain yang juga sebagai penyanyi, memperkenalkan

musik Korea di Indonesia. Sehingga membuat musik Korea marak menjajal

Indonesia. Korean pop atau K-pop mulai menggurita di kancah musik

Indonesia.



Terlebih lagi pada tanggal 4 Juni 2011 Indonesia dihebohkan dengan

sebuah festival bernama 'KIMCHI K-POP' (Korean Idols Music Concert

Hosted in Indonesia). Bertempat di Istora Senayan Jakarta Super Junior

(Suju) tampil yang juga menghadirkan bintang tamu lain dari Korea

yaitu Park Jung Min, The Boss, Girl's Day dan X-5. Terinspirasi dengan

boys band dan girls band Korea tersebut, kini lahir banyak boys band

dan girls band Indonesia. (sudahtahu.com)



Waspada Virus Perusak Akidah Pada Acara K-POP





Sebagai seorang muslim kita patut waspada dengan yang ada disekitar

kita, kita jangan asal ikut-ikutan senang tapi ternyata dampaknya

membayakan akidah sendiri. hadirnya artis Korea (K-POP) dalam blantika

hiburan, rupanya benar-benar telah membius dan menghipnotis sebagaian

besar masyarakat Indonesia, terutama para remaja. Mulai dari sinetron,

lagu, bahkan pakian dengan aksisorisnya menjadi kiblat bagi mereka

yang mengidolakan. Hampir semua remaja kini menggandrungi dan

cenderung mengikuti trend artis Korea. Mulai potongan rambut disasak

tanpa aturan, mode busana ala K-Pop Boy and Girl Band, sampai

bahasa-pun, kian digandrungi. Bahkan yang ironis, karena saking

inginnya untuk perfect dalam berbahasa Korea, seorang gadis fans berat

Korean Style dari Inggris benama Rhiannon Brooksbank-Jones mengoprasi

lidahnya.



Tidak saja di Indonesia, ternyata virus demam artis korea dengan

K-Pop-nya telah menjalar ke Negara Eropa. Sebuah media baru-baru ini

memuat kesuksesan artis Korea terlebih dalam dunia tarik suara, tidak

saja membooming di Asia, namun sudah menembus di Eropa. Hal ini

terbukti dengan suksesnya konser lima band asal Korea Selatan di Le

Zenith de Paris Concert Hall, Paris, Prancis yang digelar 10 Juni

lalu.



Bicara tentang keberhasilan dunia intertainment Korea, tentunya yang

dimaksud adalah Korea selatan yang pro dengan gaya hidup Barat

(Amerika). Tentulah tidak mengherankan jika yang mencuat, dan sedang

naik daun dalam dunia intertainment adalah Korea Selatan, bukan Korea

Utara. Karena media Barat sangat berjasa dalam memboomingkan

artis-artis Negeri Ginseng tersebut. Bukan tanpa maksud para awak

media Barat dengan kroni-kroninya menskenario popularitas artis Korea

dengan K-Pop, sinetron dan fashionnya. Tidak ada makan siang geratis

bagi Barat dalam setiap memberikan bantuan jasa kepada negara lain.

Ada misi tertentu yang bisa menghasilkan keuntungan bagi peradaban

Barat dan Amerika pada khususnya. Penulis tidak bermaksud membahas

keuntungan apa yang diperoleh Barat terhadap Gelombang Korean Style,

namun lebih menfokuskan kepada bahaya apa yang dibawa fenomena

idolasisasi ini.



K-POP adalah Produk Hegemoni (invasi Budaya) Barat



Dr Adian Husaini, peneliti pemikiran dari INSIST, mengatakan, maraknya

idolasisasi terhadap hiburan inport (dalam hal ini Korea), merupakan

sebuah bukti bahwa betapa kuat arus globalisasi dalam bidang hiburan,

yang mana globalisasi mengarah pada "imperialisme Budaya" Barat

terhadap budaya lain. Inilah yang kemudian disebut dengan hegemoni

Barat. Hegemoni adalah mengendalikan negara bawahannya melalui

imperialisme budaya, misalnya bahasa (lingua franca penguasa) dan

birokrasi (sosial, ekonomi, pendidikan, pemerintahan), untuk

memformalkan dominasinya. Hal ini membuat kekuasaan tidak bergantung

pada seseorang, melainkan pada aturan tindakan.



Menurut Antonio Gramsci bahwa dominasi Barat terhadap budaya di

negara-negara berkembang, bertujuan untuk memaksa negara berkembang

agar terpaksa mengadopsi budaya Barat. Sedangkan bagi Dr Adian, salah

satu misi dari hegemoni Barat terutama Amerika ialah mengekspor

moderintas dan memprogandakan konsumerisme. Dari pernyataan di atas

dapat disimpulkan bahwa tujuan hegemoni Barat terhadap bangsa lain

adalah untuk melanggenkan dominasi peradabannya.



K-POP Berbaya bagi Aqidah Umat



Demam Korean style (K-Pop) merupakan bahaya laten bagi umat Islam. Hal

ini disebabkan Korean style, selain mencemari tradisi budaya Indonesia

yang terkenal santun, juga merusak sendi-sendi akhlak dan

mendonstruksi prinsip-prinsip dalam Agama. Korean style sebagai produk

globalisasi dalam bidang Fun atau hiburan, telah mengikis akhlak umat

Islam. Kehidupan borjuistis ala musik K-Pop, semangat hidonis dan

matrealistis dalam alur cerita sinetronnya, serta pakian minim dalam

model busananya, menggeser polapikir para penikmatnya. Hal itu

kemudian menjadi gelombang trend besar-besaran seluruh masyarakat.



Tengok saja remaja muslim sekarang, dari penampilan sampai mindset,

pelan tapi pasti telah berubah ala Korean style. Seolah tersihir

dengan performance artis Korea, setiap hal baru yang datang dari

mereka dianggap positif dan selalu diup -date. Bahkan Minuman Wine

(bir) beras khas Korea yang jelas-jelas haram, dikatakan baik dan

menyehatkan meski agak memabukkan. Jika dikaji dalam perspektif hukum

Islam, gelombang Korean Style tidak saja bisa mengikis akhlak umat

Islam, tapi juga akan mendekonstruksi keimanan. Hal ini disebabkan

karena adanya tasabbuh (meniru-niru) dengan menjadikannya sebagai

artis ideola, padahal semua tindak-tanduk, kepribadian dan perilaku

sehari-harinya menyebabkan seorang muslim menjadi munafik atau keluar

dari akhlak Islam.



Sebuah peringatan keras dalam al-Qur'an bagi mereka yang menjadikan

idola selain orang Islam akan dibangsakan sebagai orang munafik.

Firman Allah An Nisaa Ayat 138 – 140:

"Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat

siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang

kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang

mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka

sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah."



Menurut Ibn Katsir dalam tafsirnya, yang dimaksud dengan lafadz

"auliya'" itu bermakna penolong, kekasih, teman akrab, pemimpin dan

idola. Adanya rasa simpatik dan empatik dalam hati karena menjadikan

penolong, kekasih, teman akrab, pemimpin dan idola ghairul muslim,

bisa menyebabkan lunturnya iman seseorang dan bisa mengkonversi dari

mukmin menjadi munafiq. Kelompok munafik adalah sejelek-jeleknya umat.

Mereka lebih hina daripada orang kafir. Siksaan bagi munafikin-pun

lebih pedih, bahkan mereka ditaruh di dasar neraka (inna

al-munaafiqina fi al-darki al-asfal mi al-naar).



Oleh karenanya dalam QS. an-Nisaa' 144, Allah melarang orang-orang

beriman untuk mengidolakan orang-orang kafir. Karena hal itu sama saja

dengan mengundang kemurkaan Allah yang siap dengan siksaan-Nya. Firman

Allah:



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْكَافِرِينَ

أَوْلِيَاء مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَن تَجْعَلُواْ

لِلّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَاناً مُّبِيناً



"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang

kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah

kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)." (QS:

Al-Nisaa'. 144).



Kesimpulan



Ternyata virus gelombang Korean style bukan permasalahan sepele,

sebatas gandrung menikmati musik dan sinetronya semata tetapi ternyata

dibalik itu ternyata banyak penyimpangan-penyimpangan dan prilaku yang

menunjukan pertentangan dengan ajaran syari'at. Disamping korean pop

adalah produk hegemoni Barat, lebih dari itu, gelombang Korean style

telah membawah problem yang serius bagi umat Islam, problem yang

menyebabkan dekadensi akhlak dan dekonstruksi aqidah alias rusaknya

akidah. Karenanya, segenap kaum Muslimin, mari kita rapatkan barisan,

guna membentengi umat dari serangan virus yang lahir dari

globalisasi-modernisasi Barat. Yang tanpa sadar, keberedaannya dapat

menghapus nilai-nilai ajaran agama. Serta memalingkan pengikutnya dan

tidak akan kembali. Bak anak panah, ia terlepar dari gendewanya.

Wallahu 'a'lam bi shawwab.





refrerensi :

- hidayatullah.com

- berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukuman Bagi Pezina dan Siksaan Pedih Di neraka

Status Anak Hasil Perzinaan / Hamil Diluar Nikah

Kenikmatan Paling Besar di Surga Bukan Pesta Seks, Tapi MELIHAT ALLAH SWT